blkbanyuwangi.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menjadwalkan pemanggilan Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sebagai saksi dalam penyelidikan kasus suap yang melibatkan Harun Masiku, yang saat ini masih menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO). Ali Fikri, Kepala Bagian Pemberitaan KPK, mengumumkan bahwa Hasto diharapkan hadir di Gedung Merah Putih KPK pada Senin, 10 Juni 2024.
Hasto Kristiyanto telah menyatakan kesiapannya untuk memenuhi panggilan KPK. “Saya akan hadir sesuai dengan panggilan KPK, ditemani oleh penasehat hukum saya,” kata Hasto, menekankan pentingnya kehadirannya untuk menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan.
Latar Belakang Kasus:
Harun Masiku terlibat dalam kasus suap yang berkaitan dengan penggantian antar waktu (PAW) Anggota DPR RI periode 2019-2024. Operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK mengungkapkan bahwa beberapa pihak, termasuk mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan, telah ditetapkan sebagai tersangka.
Wahyu Setiawan telah menjalani proses hukum dan dijatuhi hukuman 7 tahun penjara pada tahun 2020 karena menerima suap sejumlah SGD 57,350 (setara dengan Rp 600 juta), bersama Agustiani Tio Fridelina. Suap diberikan oleh Saeful Bahri untuk memfasilitasi persetujuan KPU atas permohonan PAW dari anggota DPR RI dari Dapil Sumatera Selatan I, yang dialamatkan kepada Harun Masiku.
Status Harun Masiku:
Meskipun Wahyu Setiawan telah bebas bersyarat sejak tahun 2023, Harun Masiku masih belum tertangkap dan telah menjadi buronan selama sekitar 4 tahun. KPK terus melakukan upaya untuk melacak keberadaan Masiku dan baru-baru ini memeriksa beberapa saksi baru, termasuk pengacara Simon Petrus, serta dua mahasiswa, Hugo Ganda dan Melita De Grave, dalam rangka mengungkap lokasi Harun Masiku.
Pemanggilan Hasto Kristiyanto oleh KPK menegaskan komitmen lembaga anti-rasuah tersebut dalam mengusut tuntas kasus suap yang melibatkan pejabat tinggi negara dan figur politik. KPK berupaya keras untuk mendapatkan informasi yang dapat membantu mereka dalam menangkap Harun Masiku dan melanjutkan proses hukum terkait kasus ini.