Penyebab Viktor Axelsen Kesal kepada Jonathan Christie meski Menang di India Open 2025

Penyebab Viktor Axelsen Kesal kepada Jonathan Christie meski Menang di India Open 2025

Viktor Axelsen, juara Olimpiade dua kali dan salah satu pembulu tangkis terbaik dunia, sempat menunjukkan rasa kesal dalam pertandingan semifinal India Open 2025 melawan Jonatan Christie meski akhirnya menang. Berikut adalah ulasan mendalam mengenai penyebab kekesalan Axelsen terhadap Jonatan Christie meski berhasil mengamankan kemenangan dalam laga yang berlangsung sengit tersebut.

Latar Belakang Pertandingan

Pertandingan semifinal India Open 2025 antara Viktor Axelsen dan Jonatan Christie berlangsung di Indira Gandhi Sports Complex, New Delhi, pada 18 Januari 2025. Axelsen yang merupakan unggulan ketiga, harus berjuang keras menghadapi Jonatan Christie, unggulan keempat asal Indonesia. Pertandingan ini berjalan sangat ketat hingga harus melalui tiga gim dengan skor akhir 17-21, 21-14, 21-15 untuk kemenangan Axelsen.

Penyebab Kekesalan Viktor Axelsen

1. Frustrasi atas Kesalahan Sendiri

Axelsen sempat menunjukkan ekspresi kesal dan frustrasi yang cukup terlihat selama pertandingan, terutama di gim pertama. Ia sempat memecahkan raketnya karena merasa tidak puas dengan performanya sendiri yang sering melakukan kesalahan, terutama dalam hal smes yang sering meleset. Kekesalan ini muncul karena ia merasa sedang bermain dengan baik, namun tiba-tiba performanya menurun dan Jonatan mampu memanfaatkan situasi tersebut dengan baik.

2. Tekanan Mental dan Fisik

Axelsen mengakui bahwa ia datang ke turnamen ini dengan persiapan yang sangat minim, baik secara mental maupun fisik. Kondisi ini membuatnya mudah frustrasi ketika menghadapi tekanan dari lawannya, termasuk dari Jonatan Christie yang tampil agresif dan cerdik. Kekesalan Axelsen juga muncul karena ia merasa harus bekerja ekstra keras untuk bisa kembali mengendalikan pertandingan setelah tertinggal di gim pertama5.

3. Perlawanan Ketat dari Jonatan Christie

Jonatan Christie memberikan perlawanan yang sangat sengit dan cerdas. Ia mampu mengatur reli dengan baik dan menggunakan bola tipuan yang membuat Axelsen harus ekstra waspada. Strategi Jonatan yang agresif dan berani mengatur permainan membuat Axelsen kesulitan di awal pertandingan, sehingga menimbulkan tekanan dan kekesalan tersendiri bagi sang juara Olimpiade tersebut.

4. Gangguan Fokus Selama Pertandingan

Beberapa sumber menyebutkan bahwa Axelsen merasa terganggu dengan beberapa taktik yang digunakan Jonatan untuk mengganggu fokusnya selama pertandingan. Hal ini menambah tingkat frustrasi Axelsen yang memang sudah dalam kondisi kurang prima. Meskipun demikian, Axelsen mampu mengendalikan emosinya dan bangkit untuk memenangkan dua gim berikutnya dengan skor meyakinkan.

Kesimpulan

Meski Viktor Axelsen berhasil memenangkan pertandingan semifinal India Open 2025 melawan Jonatan Christie, kekesalan yang ia tunjukkan selama pertandingan berasal dari kombinasi faktor internal dan eksternal. Kesalahan sendiri yang berulang, kondisi fisik dan mental yang kurang optimal, serta perlawanan sengit dan taktik cerdik Jonatan Christie yang mengganggu fokusnya menjadi penyebab utama. Namun, Axelsen tetap menunjukkan kelasnya sebagai juara dunia dengan mampu bangkit dan mengunci kemenangan dalam pertandingan yang penuh tekanan tersebut.