Partai Georgia Menunjuk Mantan Pemain Sepak Bola pro-Rusia Sebagai Presiden
Pada Desember 2024, Mikheil Kavelashvili, mantan pemain sepak bola profesional yang pernah bermain untuk Manchester City, terpilih sebagai Presiden Georgia. Pemilihan ini menandai pergeseran politik signifikan di negara Kaukasus tersebut, dengan banyak pihak menilai bahwa langkah ini semakin mendekatkan Georgia ke Rusia dan menjauh dari orientasi pro-Baratnya.
Latar Belakang Mikheil Kavelashvili
Mikheil Kavelashvili lahir pada 22 Juli 1971, di Bolnisi, Georgia SSR. Pada pertengahan 1990-an, Kavelashvili bermain di Liga Utama Inggris bersama Manchester City. Setelah pensiun dari sepak bola, ia terjun ke dunia politik dan terpilih sebagai anggota parlemen Georgia pada 2016. Pada 2022, ia mendirikan partai politik People’s Power, yang dikenal dengan pandangan anti-Barat dan pro-Rusia.
Proses Pemilihan dan Kontroversi
Dalam pemilihan tersebut, Kavelashvili memperoleh 224 dari 225 suara dewan elektoral, menjadikannya presiden terpilih.
Reaksi dan Protes Masyarakat
Pelantikan Kavelashvili pada 29 Desember 2024 memicu gelombang protes besar di ibu kota, Tbilisi. Ribuan warga turun ke jalan, membawa bendera Georgia dan Uni Eropa, menuntut pemilihan ulang dan mengekspresikan ketidakpuasan terhadap arah politik baru negara tersebut.
Kebijakan dan Arah Politik Baru
Salah satu kebijakan kontroversial adalah undang-undang yang mewajibkan organisasi yang menerima lebih dari 20% pendanaan asing untuk mendaftar sebagai agen kekuatan asing.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Georgia kini menghadapi dilema antara menjaga hubungan tradisional dengan Rusia dan mengejar integrasi dengan Barat. Bagaimana pemerintah Kavelashvili menanggapi tuntutan rakyat dan menavigasi hubungan internasional akan menjadi faktor kunci dalam menentukan arah masa depan negara ini.