Jokowi Buka Peluang Jadi Ketum PSI? Ini Pengakuan yang Bikin Politik Panas Dingin
Presiden Joko Widodo kembali membuat kejutan di dunia politik. Dalam sebuah pernyataan santai namun sarat makna, Jokowi mengaku sedang menghitung peluang untuk menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Meski disampaikan dengan nada ringan, pengakuan ini langsung menyulut reaksi beragam dari berbagai kalangan.
Pernyataan itu terlontar saat Jokowi menghadiri acara internal PSI yang penuh nuansa keakraban. Di hadapan para kader muda, Jokowi sempat melontarkan candaan bahwa ia tertarik melihat dinamika partai tersebut dan “tidak menutup kemungkinan” untuk ikut ambil bagian secara langsung. Ia mengatakan, “Saya masih hitung-hitungan, apakah saya cocok atau tidak jadi Ketum PSI.”
Pernyataan itu pun menyebar cepat dan membuat panas dingin dunia politik nasional. Sebagian pengamat melihat pernyataan itu sebagai sinyal serius. Mereka menilai Jokowi tengah membangun komunikasi simbolik bahwa ia tidak ingin sepenuhnya “pensiun” dari panggung politik pasca lengser. Dengan slot deposit 10k masuk ke partai muda seperti PSI, Jokowi bisa mempertahankan pengaruhnya di kalangan generasi baru dan tetap relevan secara politik.
Sementara itu, pihak PSI menyambut komentar Jokowi dengan antusias. Mereka menyebut Jokowi sebagai sosok panutan dan siap mendukung penuh jika ia benar-benar ingin bergabung. Dukungan dari kader PSI langsung membanjiri media sosial, memperlihatkan betapa besarnya harapan mereka terhadap figur Jokowi.
Namun, tak sedikit pula pihak yang menganggap pernyataan itu hanya candaan politik belaka. Mereka meminta publik untuk tidak membacanya terlalu serius sebelum ada langkah nyata dari Jokowi.
Apapun motif di balik pernyataan tersebut, satu hal jelas—Jokowi masih memegang perhatian besar di panggung politik Indonesia, dan satu kalimat darinya bisa langsung mengguncang suhu politik nasional.