Depok Serius Berantas Premanisme, Satgas Matangkan Strategi dalam Rakor
BLKBANYUWANGI.COM – Pemerintah Kota Depok terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketertiban dan keamanan wilayah. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah memberantas praktik premanisme yang meresahkan masyarakat. Dalam rangka itu, Satuan Tugas (Satgas) Anti-Premanisme Kota Depok menggelar rapat koordinasi (rakor) lintas sektor guna mematangkan strategi dan sinergi antarinstansi.
Rakor yang digelar di Balai Kota Depok pada Rabu (21/5) tersebut dihadiri oleh jajaran kepolisian, TNI, Satpol PP, Kejaksaan, perwakilan camat dan lurah, serta tokoh masyarakat. Wali Kota Depok, Mohammad Idris, membuka secara langsung pertemuan tersebut dan menegaskan bahwa premanisme tidak bisa ditoleransi dalam bentuk apapun.
Komitmen Pemerintah: Tidak Ada Tempat Bagi Premanisme
Dalam sambutannya, Wali Kota Idris menekankan bahwa tindakan premanisme, baik yang bersifat fisik, verbal, maupun dalam bentuk pungutan liar (pungli), adalah kejahatan yang harus diberantas secara sistematis.
“Kita ingin menciptakan Depok yang aman dan nyaman untuk semua warga. Premanisme bukan hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga menghambat iklim investasi dan pembangunan kota. Karena itu, semua elemen harus bersatu melawan,” tegas Idris.
Beliau juga menyampaikan bahwa pemberantasan premanisme tidak hanya bergantung pada aparat penegak hukum, tetapi juga butuh dukungan masyarakat, termasuk dalam bentuk laporan dan partisipasi aktif dalam menjaga lingkungan masing-masing.
Peran Strategis Satgas Anti-Premanisme
Dalam rapat koordinasi tersebut, dipaparkan pula berbagai pola premanisme yang sering terjadi di Kota Depok, mulai dari aksi intimidasi di pasar, terminal, hingga pungli di proyek-proyek pembangunan. Satgas Anti-Premanisme yang dibentuk sejak awal tahun ini telah mencatat setidaknya 35 laporan kasus premanisme di berbagai wilayah kecamatan.
Kepala Satpol PP Kota Depok, Nani Wijaya, menyampaikan bahwa Satgas memiliki tugas utama untuk melakukan pemetaan wilayah rawan, patroli intensif, serta penindakan terhadap pelaku premanisme. Namun, pendekatan yang dilakukan bukan hanya represif, tetapi juga preventif dan edukatif.
“Kita tidak hanya tangkap dan bubarkan. Kami juga melakukan pembinaan terhadap individu yang tertangkap, terutama jika mereka masih usia produktif dan belum memiliki pekerjaan tetap. Pendekatan sosial tetap kita utamakan,” ujarnya.
Strategi Bersama: Kolaborasi Lintas Sektor
Rakor ini menghasilkan beberapa poin penting sebagai langkah konkret ke depan. Salah satunya adalah pembentukan posko aduan masyarakat di tiap kecamatan untuk mempermudah pelaporan tindakan premanisme.
Kepolisian Resor (Polres) Metro Depok menyatakan siap mendukung penuh langkah tersebut. Wakapolres AKBP Doni Ardianto menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan satuan khusus untuk menindak tegas oknum-oknum preman yang meresahkan.
“Kami akan bertindak cepat terhadap setiap laporan. Tidak ada kompromi terhadap bentuk pemerasan, ancaman, atau intimidasi. Ini bagian dari upaya menciptakan rasa aman yang merata,” katanya.
Peran Masyarakat dan Teknologi
Selain dari sisi penegakan hukum, Pemerintah Kota Depok juga mulai mengembangkan sistem pelaporan berbasis digital. Aplikasi Depok Aman akan segera diluncurkan, di mana masyarakat bisa melaporkan tindakan premanisme secara cepat dan anonim. Laporan tersebut langsung terhubung dengan Satgas untuk ditindaklanjuti.
Tokoh masyarakat yang turut hadir dalam rakor tersebut mengapresiasi langkah serius Pemkot. Ketua Forum RW se-Kota Depok, H. Sulaeman, menyatakan bahwa masyarakat telah lama menunggu tindakan konkret terhadap praktik premanisme yang kerap luput dari pantauan.
“Kami siap bantu. RW dan RT harus jadi mata dan telinga Satgas. Jika perlu, kita libatkan Karang Taruna dan ormas untuk edukasi di lapangan,” katanya.
Harapan dan Tantangan ke Depan
Meski berbagai langkah sudah ditempuh, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah keberadaan kelompok-kelompok tertentu yang mencoba berlindung di balik organisasi atau kegiatan sosial. Dengan semangat kolaborasi dan komitmen lintas sektor, Pemkot Depok berharap bahwa dalam beberapa bulan ke depan akan terlihat dampak nyata dari gerakan ini.
“Kami tidak bisa kerja sendiri. Tapi jika semua bergerak bersama, saya yakin Depok bisa bersih dari premanisme,” tutup Wali Kota Idris.