Cara Kerja Otak Saat Mengambil Keputusan Cepat
blkbanyuwangi.com – Pernah nggak sih kamu ngerasa tiba-tiba udah ambil keputusan, padahal baru beberapa detik mikir? Misalnya, lagi di warung makan, dan tanpa pikir panjang kamu langsung bilang, “Nasi goreng aja, Bu.” Nah, itu salah satu contoh kerja otak saat ambil keputusan cepat. Tapi sebenarnya, apa yang terjadi di dalam kepala kita saat bikin keputusan buru-buru kayak gitu?
Otak Kita Punya Dua Mode
Kalau kita ngomongin soal cara kerja otak dalam ngambil keputusan, otak itu sebenarnya punya dua “mode utama”, yang oleh ilmuwan disebut sebagai System 1 dan System 2.
System 1 itu yang cepet, intuitif, dan otomatis. Jadi dia yang berperan waktu kamu langsung bilang “nasi goreng” tanpa mikir lama. Mode ini ngandalin insting dan pengalaman yang udah kamu simpan sebelumnya. Misalnya kamu sering makan nasi goreng, rasanya enak, nggak bikin perut kaget, jadi otak kamu langsung “klik” ke menu itu.
Sementara System 2 adalah bagian otak yang lebih lambat, analitis, dan butuh energi lebih. Dia baru turun tangan kalau keputusan yang harus diambil cukup penting atau rumit. Misalnya, milih jurusan kuliah, ganti kerjaan, atau mutusin buat pindah kota. Di situ kamu mikir panjang, nimbang-nimbang, bahkan bisa galau berhari-hari.
Kok Bisa Otak Milih Mode Cepat?
Nah, kenapa otak sering banget pakai System 1? Jawabannya simpel: hemat energi. Otak kita cuma 2% dari berat badan total, tapi dia ngabisin sekitar 20% energi tubuh. Jadi, biar efisien, otak suka cari jalan pintas. Kalau ada keputusan yang bisa diambil berdasarkan pengalaman atau kebiasaan, otak bakal otomatis pakai mode cepat.
Misalnya kamu udah biasa belanja di warung langganan. Pas lihat telur ayam kampung tinggal dikit, kamu langsung beli tanpa mikir. Kenapa? Karena pengalaman sebelumnya ngajarin kamu kalau telur ayam kampung cepat habis. Jadi otak kamu udah punya data, tinggal tarik kesimpulan cepat.
Peran Emosi dalam Keputusan Kilat
Yang menarik, keputusan cepat sering banget dipengaruhi sama emosi. Misalnya kamu lagi lapar berat, dan lihat banner burger besar dengan keju meleleh, otak kamu langsung bilang, “Beli sekarang!” Itu karena emosi kamu—lapar, ngiler, penasaran—langsung kasih sinyal kuat ke System 1 buat bertindak.
Kadang, emosi ini juga bikin kita salah ambil keputusan. Misalnya, beli barang diskon yang sebenarnya nggak kita butuhin. Tapi karena euforianya gede (“Diskon 70% cuy!”), otak langsung main cepat tanpa mikir dua kali.
Bisa Latihan Biar Nggak Salah Ambil Keputusan?
Bisa banget. Walaupun System 1 itu otomatis, kamu tetap bisa ngelatih diri biar lebih bijak. Caranya?
-
Pahami pola pikir sendiri. Sadari kapan kamu sering ambil keputusan buru-buru, terus evaluasi hasilnya.
-
Berhenti sebentar. Kadang cukup ambil napas dalam, lalu hitung sampai lima. Ini kasih kesempatan System 2 buat ikut campur.
-
Latih intuisi dengan pengalaman. Semakin banyak kamu belajar dan ngalamin sesuatu, semakin tajam insting kamu dalam ambil keputusan cepat yang tepat.
Kesimpulan
Jadi, cara kerja otak saat ambil keputusan cepat itu sebenarnya kombinasi antara insting, pengalaman, dan emosi. Otak pakai mode cepat karena lebih hemat energi dan efisien. Tapi bukan berarti kita harus selalu nurut sama keputusan kilat itu. Dengan latihan, kita bisa ngontrol dan nyaring mana yang memang bener-bener tepat dan mana yang cuma efek lapar atau tergoda diskon.
Yuk, mulai sekarang lebih kenal sama cara kerja otak kita sendiri. Biar keputusannya nggak cuma cepat, tapi juga tepat!