Ahmad Dhani Tempuh Jalur Hukum, Tuduh Lita Gading Eksploitasi Anak Lewat Konten YouTube
blkbanyuwangi.co – Musisi dan politikus Ahmad Dhani secara resmi melaporkan Lita Gading ke pihak kepolisian. Ia mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta, pada hari Selasa (9/7/2025), bersama tim kuasa hukumnya. Laporan ini berkaitan dengan dugaan eksploitasi anak yang melibatkan Lita Gading dalam konten YouTube miliknya.
Konten YouTube Jadi Pemicu Laporan
Ahmad Dhani menyoroti video yang menampilkan putranya, Dul Jaelani, saat masih di bawah umur. Dalam video tersebut, Lita Gading mewawancarai Dul terkait kehidupan pribadinya. Dhani menilai Lita telah memanfaatkan anak di bawah umur demi keuntungan konten. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk eksploitasi dan pelanggaran terhadap perlindungan anak.
Kuasa Hukum Ungkap Alasan Hukum
Ali Lubis, kuasa hukum Ahmad Dhani, menjelaskan dasar hukum dari laporan tersebut. Ia merujuk pada Undang-Undang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Menurut Ali, Lita Gading telah melanggar ketentuan yang melindungi anak dari konten yang bersifat eksploitatif dan sensasional.
Polisi Terima Laporan Resmi
Pihak Bareskrim Polri membenarkan telah menerima laporan Ahmad Dhani. Petugas langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan memeriksa bukti berupa video dan keterangan dari pelapor. Penyidik juga menjadwalkan pemanggilan terhadap Lita Gading untuk dimintai klarifikasi. Polisi menyatakan proses penyelidikan akan berlangsung sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Lita Gading Belum Berikan Tanggapan
Hingga berita ini ditulis, Lita Gading belum memberikan pernyataan resmi terkait laporan tersebut. Awak media telah mencoba menghubungi pihak Lita untuk konfirmasi, namun belum mendapatkan respon. Publik kini menantikan penjelasan dari pihak terlapor mengenai tuduhan yang dilayangkan Ahmad Dhani.
Komnas Perlindungan Anak Dukung Langkah Hukum
Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, mengapresiasi tindakan Ahmad Dhani. Ia menilai laporan tersebut bisa menjadi peringatan bagi para kreator konten agar tidak sembarangan menampilkan anak-anak di media digital. Arist menegaskan pentingnya persetujuan dan perlindungan terhadap anak dalam ruang publik, terutama di era media sosial yang serba terbuka.
Publik Soroti Etika Konten Digital
Kasus ini memicu diskusi publik tentang etika dalam produksi konten digital. Banyak warganet mengecam konten yang mengeksploitasi kehidupan pribadi anak untuk kepentingan komersial. Mereka menuntut agar para pembuat konten menghormati hak anak dan tidak menggunakan isu sensitif demi meningkatkan jumlah penonton atau keuntungan.