NPA Batasi Penggunaan ATM Sebesar ¥300.000 Per Hari Bagi Warga Usia 75 Tahun
NPA Batasi Penggunaan ATM – Pada akhir Maret 2025, National Police Agency (NPA) Jepang mengumumkan kebijakan baru yang membatasi penggunaan ATM bagi warga berusia 75 tahun ke atas. Kebijakan ini membatasi jumlah penarikan uang tunai maksimal ¥300.000 per hari dari mesin ATM. Kebijakan ini bertujuan melindungi lansia dari penipuan yang semakin marak, khususnya yang melibatkan fasilitas perbankan.
Latar Belakang Kebijakan NPA Batasi Penggunaan ATM
Jepang memiliki populasi lansia yang besar, dengan lebih dari 30% penduduk berusia 65 tahun ke atas. Meningkatnya jumlah lansia dan kemajuan teknologi memunculkan risiko baru, terutama terkait penipuan. Dalam beberapa tahun terakhir, laporan tentang penipuan yang menargetkan lansia terus meningkat. Para penipu sering menggunakan taktik canggih, seperti panggilan telepon atau pesan teks yang menyamar sebagai petugas bank atau instansi pemerintah.
Penipuan ini biasanya mengarahkan korban untuk mentransfer uang melalui ATM atau transfer bank, dengan alasan palsu, seperti membantu keluarga yang sedang kesulitan atau menghadapi masalah hukum atau medis.
Menyadari besarnya ancaman ini, NPA mengambil langkah proaktif untuk membatasi transaksi besar melalui ATM, guna mencegah lansia menjadi korban penipuan.
Kebijakan Pembatasan Penarikan
NPA menetapkan batas penarikan ¥300.000 per hari bagi warga berusia 75 tahun ke atas yang menggunakan ATM. Pembatasan ini hanya berlaku untuk transaksi langsung melalui mesin ATM, sementara transaksi online atau melalui aplikasi perbankan tidak terpengaruh.
Langkah ini memberikan waktu bagi pihak berwenang atau keluarga untuk mengidentifikasi potensi penipuan sebelum korban melakukan transaksi besar. Kebijakan ini juga membantu mengurangi kerugian finansial yang sering dialami lansia dalam penipuan semacam ini.
Meski membatasi akses lansia terhadap uang tunai dalam jumlah besar, NPA memungkinkan individu untuk mengajukan permohonan pembebasan dari pembatasan ini, jika ada alasan mendesak, seperti pengeluaran yang sah.
Dampak Kebijakan
Dampak kebijakan ini diperkirakan cukup signifikan, mengingat banyak lansia yang terbiasa menggunakan uang tunai dalam kehidupan sehari-hari. Namun, NPA berharap langkah ini akan mengurangi ruang bagi penipu untuk menargetkan kelompok rentan ini.
Beberapa kelompok masyarakat dan organisasi lansia mendukung kebijakan ini sebagai bentuk perlindungan. Mereka menilai bahwa banyak lansia yang belum sepenuhnya memahami teknologi dan sering menjadi sasaran empuk penipuan.
Namun, beberapa pihak khawatir bahwa pembatasan ini akan mempersulit lansia yang membutuhkan akses cepat ke uang tunai untuk kebutuhan mendesak, seperti biaya pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, penting bagi pihak berwenang untuk memantau pelaksanaan kebijakan ini dan mengevaluasi perbaikan jika diperlukan.
Langkah-langkah Lebih Lanjut
Selain pembatasan penggunaan ATM, NPA juga merencanakan sejumlah langkah lanjutan untuk membantu lansia menghindari penipuan. Salah satunya adalah kampanye edukasi yang menjelaskan tanda-tanda penipuan dan cara melindungi diri. Pihak berwenang juga akan bekerja sama dengan bank dan lembaga keuangan untuk mengembangkan sistem deteksi transaksi mencurigakan. Keluarga dan kerabat lansia diharapkan lebih aktif mengawasi aktivitas perbankan mereka dan memberikan pendampingan dalam melakukan transaksi besar, terutama yang melibatkan ATM.
Kebijakan pembatasan penggunaan ATM bagi warga berusia 75 tahun ke atas ini merupakan langkah yang tepat untuk melindungi lansia dari penipuan keuangan. Meskipun ada tantangan dalam implementasinya, kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah Jepang untuk menjaga keamanan finansial warganya, khususnya mereka yang berisiko tinggi menjadi korban penipuan. Upaya meningkatkan edukasi, pengawasan, dan teknologi deteksi penipuan akan menjadi kunci untuk melindungi lansia di masa depan.